Sukses Bisnis "Sekolah" di Jalur Khusus: Gama College


"Jangan main-main dengan masa depan agar masa depan tak mempermainkan Anda."

Kalimat sarat makna di atas dilontarkan pendiri sekaligus pemilik lembaga bimbingan belajar Gama College, AM Iqbal Parewangi. Dalam setiap kesempatan, Iqbal selalu meyakinkan anak didiknya untuk terus memacu motivasi berprestasi. Sebab, pendidikan adalah muatan utama untuk meraih prestasi.

Sebelum lulusan Universitas Gajah Mada Yogyakarta tersebut mendirikan Gama College 20 tahun silam, ia mendidik adik-adiknya terlebih dahulu.

Semua adiknya diajarkan Metode Praktis Penalaran agar mampu menjawab soal-soal secara cepat dan tepat. Iqbal merupakan satu-satunya penemu Metode Praktis Penalaran yang dapat mengerjakan sebuah soal hanya dalam 0,8 menit.

"Logikanya, saya harus bisa meloloskan adik-adik saya terlebih dahulu ke perguruan tinggi negeri terbaik, sebelum mendirikan bimbingan belajar yang berkulitas seperti saat ini," kata Iqbal.

Sebagai anak sulung, ia sukses membimbing adik-adiknya berhasil masuk PTN terbaik. Hal tersebutlah yang membuatnya untuk berbagi kesuksesan dengan cara mendirikan Gama College.

"Kebutuhan pendidikan akan selalu ada. Di Makassar sendiri, kualitas pendidikan semakin meningkat karena adanya minat siswa untuk mencetak prestasi," ujar dia.

Gama College bukan satu-satunya lembaga bimbingan belajar yang ada di Makassar. Gama College pun telah memiliki lima gedung di Makassar, salah satunya berada di Fajar Graha Pena.

Banyaknya kompetitor disambut Iqbal sebagai pembuktian diri menjadi yang terbaik. "Banyak saingan itu bagus. Adanya kompetitor justru akan memperlihatkan kualitas yang Gama miliki," ucap dia.

Proses pembuktian kualitas tersebut tak main-main. Ia mendatangkan langsung konsultan psikologi dari UGM sebagai tempat konsultasi prestasi siswa sekaligus untuk membantu siswa-siswi Gama College mengetahui potensi akademiknya.

"Tentor yang ada di Gama, kebanyakan merupakan alumni beberapa PTN di Indonesia. Kalaupun mahasiswa, ia harus berasal dari PTN dan memiliki indeks prestasi minimal 3,3," kata Iqbal.

Dan untuk menjadi lembaga bimbingan yang terpercaya, berkualitas dan bertanggung jawab, sebagai direktur utama, Iqbal tak segan-segan untuk turun langsung mengajar para siswa Gama College.

"Mengajar merupakan hobi saya. Tantangan terbesar bagi seorang pengajar adalah dapat meloloskan siswanya mencapai impiannya," seru Iqbal.